2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertambahannya jumlah
dan besar sel organ yang dapat diukur dengan ukuran berat (gram, pound, dan
kilogram), panjang (sentimeter, dan meter) LK, Lingkar dada (LD), dan, dan bertambahnya
kemampuan atau keterampilan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
yang dapat dicapai melalui pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Menurut Wahalley dan wong (2000,
cit.Hidayat 2005) pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besar sel di
seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar.
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh), sedangkan
perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.
Menurut
Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur, sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
2.1.2
Pola pertumbuhan dan perkembangan
Pola pertumbuhan dan perkembangan
merupakan peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan
pada anak, meliputi percepatan maupun perlambatan yang saling berhubungan
antara satu organ dengan organ yang lain. Terdapat beberapa pola pertumbuhan
dan perkembangan, antara lain:
a.
Cephalocaudal/head to tail direction
Dimulai
dari kepala, meliputi perubahan ukuran, berkembangnya kemampuan, diawali dari
menggerakan atau menggelengkan kepala hingga kemampuan menggerakan ekstremitas.
b.
Proximodistal/near to far direction
Dimulai dari
menggerakan anggota gerak paling dekat dengan sumbu tubuh hingga menggerakan
enggota gerak yang lebih jauh atau lebih tepi.
c.
Mass to specific/mass to complex
Dimulai dari menggerakan daerah yang
lebih umum hingga menggerakan daerah yang lebih kompleks.
2.2
pertumbuhan Masa Bayi
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa
bayi dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu 1-4 bulan, umur 4-8 bulan dan umur
8-12 bulan.
a.
Usia 1-4 Bulan
Pada
usia 1-4 bulan, pertumbuhan berat badan akan mencapai 700-1000 garam apabila
didukung dengan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik. Pertumbuhan tinggi badan
agak stabil pada usia ini.
Perkembangna
motorik kasar usia 1-4 bulan di tandai dengan mengangkat kepala saat tengkurap,
mencoba duduk sebentar dengan di topang, duduk dengan kepala tegak, jatuh
terduduk di pangkuan ketika di sokong pada posisi berdiri, kontrol kepala
sempurna, mengangkat kepala sambil berbaring telentang, berguling dari
telentang kemiring, posisi dengan dan tungkai kurang fleksi dan berusaha untuk
merangkak.perkembangan motorik halus ditandai dengan upaya memegang suatu
objek, mengikuti objek dari satu sisi ke sisi lain, mencoba memasukkan benda ke
mulut, dapat memgang benda tetapi terlepas, memperhatikan tangan dan kaki,
memegang benda dengan 2 tangan, menahan benda di tangan meskipun hanya
sebentar.
Perkembangan
bahasa usia 1-4 tahun ditandai dengan kemampuan bersuara dan tersenyum, dapat
berbunyi bunyi huruf hidup, berceloteh, mulai mampu mengucapkan kata ” ohh/ahh
“ tertawa, berteriak, mengoceh sebentar atau bereaksi dengan
mengoceh.perkembangan adaptasi sosial ditandai dengan mulai mengamati tangan,
tersenyum spontan dan membalas senyum, mengenal ibunya dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran dan kontak, tersenyum pada wajah manusia, waktu tidur
berkurang, membentuk siklus tidur bangun, menangis menjadi sesuatu yang
berbeda, membedakan wajah –wajah yang dikenal dan tidak dikenal, senang menatap
wajah-wajah yang dikenal, diam terhadap orang asing.
b. Usia
4-8 Bulan
Pada
usia ini terjadi pertumbuhan berat badan dua kali berat badan lahir. Rata-rata
kenaikan berat badannya adalah 500-600 gram/bulan mendapatkan pemenuhan
kebutuhan gizi yang baik. Tinggi badan tidak mengalami percepatan pertumbuhan
dan naik stabil berdasarkan pertambahan umur.
Perkembangan
motorik kasar pada usia 4-8 bulan adalah terjadi perubahan dalam aktivitas,
seperti telungkup pada alas, mulai mengangkat kepala dengan gerakan menekan
pada kedua tangannya. Pada bulan keempat mampu memalingkan kepala kekanan kiri,
mampu duduk dengan kepala tegak, mampu membalikkan badan, bangkit dengan kepala
tegak, menumppu beban pada kaki dan dada terangkat dan mampu pada lengan,
berayun ke depan dan kebelakang, berguling dari telentang ke tengkurap, dapat duduk
dalam waktu singkat dengan bantuan.
Perkembangan
motorik halusnya ditandai dengan mengamati benda mulai menggunakan ibu jari dan
telunjuk untuk memegang, mengekpresikan benda yang sedang dipegang, mengambil
objek dengan tangan tertangkup, mampu menahan dua benda ditangan secara
simultan, menggunakan bahu dan tangan sebagai satu kesatuan, memindahkan objek
dari satu tangan ke tangan yang lain.
Perkembangan
bahasa pada usia ini ditandai dengan menirukan bunyi atau kata-kata, menoleh
kearah suara atau sumber bunyi, tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi
semakin banyak, menggunakan kata dengan dua susku kata, membuat dua bunyi vocal
bersamaan, seperti “ ba-ba” perkembangan adaptasi sosia ditandai dengan merasa
terpaksa jika ada orang lain, bermain dengan mainan, takut kehadiran orang
sing, mudah frustasi dan memukul-mukul lengan dan kaki bila sedang kesal.
c. 8-12
Bulan
Pertumbuhan
berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir pada usia satu tahun. Pertambahan
berat badan sekitar 350-450 gramperbulan pada usia 7-9 bulan dan 250-350 gram
perbulan pada usia 10-12 bulan, bila mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi yang
baik. Pertumbuhan tinggi badan kurang lebih 1,5 kali tinggi badan lahir. Pada
usia satu tahun, penambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan memcapai
75 cm.
Pertumbuhan
bayi pada satu tahun pertama secara umum adalah terjadi peningkatan beberapa
organ fisik / biologis, yakni penambahan panjang badan 25-30 cm, peningkatan
jaringan subkutan, penutupan fontanel anterior usia 9-18 bulan, lingkar kepala
dan lingkar dada sama besar, berat otak 25% dari berat otak orang dewasa,
pertumbuhan gigi susus usia 5-9 bulan.
Perkembangan
motorik kasar usia ini, diawali dengan
duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri, berdiri dua
detik dan berdiri sendiri. Perkembangan pada motorik halus ditandai dengan
mencari dan meraih benda kecil, mampu memindahkan kubus yang diberikan,
mengambil dan memegangnya dengan jari dan ibu jari, membenturkannya dan menaruh
kembali kubus tersebutr atau benda ditempatnya.
Perkembangan
bahasa dimulai dengan mampu mengatakan mama papa yang belum spesifik, mengoceh
hingga mengatakan dengan spesifik dan mengucapkan 1-2 kata. Perkembangan
adaptasi sosial dimulai dengan kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keinginan,
mulai minum dengan cangkir, menirukan kegiatan orang, main bola atau benda lain
dengan orang lain.
2.3 pertumbuhan Bayi Setelah Lahir
2.3.1
Berat Badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat
badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi dua kali
berat badan waktu lahir pada bayi umur lima tahun, menjadi tiga kali berat
badan lahir pada umur satu tahun, dan menjadi empat kali berat badan lahir pada
umur dua tahun. Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau
anak mendapat gizi baik, adalah berkisar
a.
700-1000 gram/bulan pada triwulan I
b.
500-600 gram/bulan pada triwulan II
c.
350-450 gram/bulan pada triwulan III
d.
250-350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip
dar benham, 1992 untuk memperkirakan berat badan adalah sebagai berikut
a.
Lahir :
3,25 kg
b.
3-12 bulan : umur (bulan) + 9
2
c.
1-6 tahun : umur (bulan) x 2 + 8
d. 6-12
tahun : umur
(bulan) x 7 – 5
2
Berat
badan dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
a. Genetic (keturunan)
b. Asupan
nutrisi (makan,minum, dan kudapan)
c. Penyerapan
dan pengeluaran usus
d. Aktivitas
disik
e. Metabolism
tubuh dan hormone
f. Penyakit
kronik, seperti jantung, infeksi saluran kemih (ISK), dan TBC
g. Kadar
air dan lemak tubuh
2.3.2 Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir
adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai
berikut:
a. 1
tahun 1,5 x TB lahir
b. 4
tahun 2 x TB lahir
c. 6
tahun 1,5 x TB setahun
d. 13
tahun 3 x TB lahir
e. Dewasa
3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
Menurut
Berham, 1992 adalah sebagai berikut:
a. Lahir : 50 cm
b. Umur
1 tahun : 75 tahun
c. 2
– 12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir sesuai
dengan potensi genetic berdasarkan data tinggi badan orang tua dengan asumsi
bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut
(Dikutip dari Titi, 1993)
TB anak perempuan = (TB ayah – 13 cm) + TB ibu + 8,5 cm
2
TB anak laki-laki = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah + 8,5 cm
2
2.3.3 lingkar kepala
a. lingkar
kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm, (lebih besar dari lingkar dada)
b. Umur 6 bulan lingkar kepala rata-rata 44 cm
c. Umur
1m tahun 47 cm
d. Umur
2 tahun 49 cm
e. Dewasa
54 c
f. Lingkar
kepala berhubungan dengan perkembangan volume otak
g. Lingkar
kepala lebih besar (Makrosefali) menandakan hal-hal berikut:
·
88% IQ normal
·
5% retardasi mental ringan
·
7% retardasi mental berat (lober dan
priestly, 1981)
h.
Jika lingkar kepala lebih kecil dari
normal (Mikrosefali), maka dicurigai terjadi retardasi mental
i.
Riwayat kehamilan dan kelahiran yang
buruk serta adanya penyakit yang tidak kunjung sembuh sampai usia 3 tahun, maka
erat kaitannya dengan retradarsi mental
Jadi
pertumbuhan lingkar kepala dari lahir sampai dewasa, 50% terjadi pada 6 bulan
pertama kehidupan.
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti
pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya. Pertumbuhan otak yang tercepat
terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5 – 6 bulan pertama setelah
lahir.pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu
pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja. Sehingga pada
waktu lahir berat otak bayi ¼ berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah
mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa.
2.3.4
Gigi
a.
Gigi pertama tumbuh pada 5-9 bulan.
b.
Umur 1 tahun sebagian besar anak punya
6-8 gigi susu untuk sulung
c.
Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8
biji.
d.
Umur 2 ½ tahun gigi lengkap, dengan
jumlah gigi 20 buah gigi susu untuk
sulung yang terdiri dari
·
4 buah gigi seri I (inciivus I)
·
4 buah gigi seri II (incicivus II)
·
4 buah taring (caninus)
·
4 buah geraham I (molare I)
·
4 buah geraham II (molare II)
e.
Gigi tetap atau gigi dewasa akan mulai
muncul ketika anak mencapai usia sekitar 5-6 tahun.
f.
Tinggalnya gigi susu ini boleh dikatakan
hampir sama urutannya, yaitu gigi geraham dan gigi taring
fase
petumbuhan gigi
a. Fase
gigi sulung/susu : gigi pada bayi
yang baru lahir, meskipun terlihat sudah
ada dalam rahang gigi sulung mulai tumbuh pada waktu anak berusia 6 bulan.
b. Fase
gigi peralihan : keadaan gigi
dimana gigi tetap telah tumbuh di samping gigi sulung. Sekitar usia 6 tahun
gigi tetap telah tumbuh disamping gigi sulung. Sekitar usia 6 tahun gigi tetap
yang pertama akan tumbuh. Usia 6 tahun-12 tahun gigi sulung diganti gigi tetap.
2.3.5 Organ-organ Tubuh
Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ,
yaitu:
a. Pola
umum (general pattern)
Pertumbuhan
pada umum yang mengikutinya adalah pertumbuhan tulang panjang, otot skelet (
pada neonates 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem
pencernaan, pernapasan, peredaran darah dan volume darah.
b. Pola
neural (brain dan head pattern)
Perkembangan
otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan telinga
berlangsung lebih dini, berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa, umur 2
tahun 75% dan umur 10 tahun sudah 95% berat otak dewasa.
c. Pola
limfoid (lymphoid pattern)
Pertumbuhan
jaringan limfoid agak berbeda dari bagian tubuh lainnya, pertumbuhan mencapai
maksimum sebelum adelesen kemudian munurun hingga mencapai ukuran dewasa.
d. Pola
genital (reproductive pattern)
Pertumbuhan organ-organ
reproduksi lambat pada pro remaja, dan pertumbuhan yang pesat pada pacu tumbuh
adolesen. Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka
akan tampak perbedaan yang jelas anatara lain, anak-anak dan dewasa, yaitu
sebagai
berikut:
·
Pada waktu janin umur 2 bulan, kepala
tampak besar dan memanjang, dimana ukuran panjang kepala hampir sama panjang
badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak sangat pendek.
·
Pada waktu lahir, kepala relative masih
besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada masih lebih besar, perut
membuncit dan anggota gerak relative lebih pendek. Sebagai titik tengah tinggi
badannya adalah setinggi umbikalikus.
·
Pada dewasa anggota gerak lebih panjang
dan kepala secara proporsional kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah
setinggi simfisis pubis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas pertumbuhan
dan perkembangan, meskipun saling melengkapi, sebenarnya mempunyai arti yang
berlainan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau
fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan hal
yang baru.sedangkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan Menurut
Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur, sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut.
1.
Orang tua hendaknya memperhatikan pola makan dan kebutuhan nutrisi bayinya agar
si bayi dapat berkembang dengan baik dan normal.
2.
Orang tua hendaknya mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan anak pada
setiap fase kehidupan, sehingga dapat menerapkan dan memastikan bahwa anaknya
telah dapat menyelesaikan semua tugas perkembangannya sesuai dengan rentang
usia pada setiap fase tersebut.
3.
Orang tua hendaknya mengasuh anaknya sendiri dan tidak diserahkan pada pengasuh
atau orang lain, terutama pada perkembangan masa bayi sampai awal masa
kanak-kanak.
4.
Bagi para pembaca hendaknya lebih memahami tugas-tugas perkembangan anak, sehingga
dapat menerapkan pola asuh yang tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Wati
Nur Muslihatun,2010,ASUHAN NEONATUS BAYI DAN BALITA,Yogyakarta:Fitramaya.
2. Dwi
Maryanti,2011,BUKU AJAR NEONATUS BAYI DAN BALITA,Jakarta:TIM.
3. Hj
Desliden dkk,2011,BUKU AJAR ASUHAN NEONATUS BAYI DAN BALITA,Jakarta:EGC.
4. Vivian
Nanny,2010,ASUHAN NEONATUS BAYI DAN ANAK BALITA,Jakarta:Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar